PERILAKU
MENYIMPANG
KEPRIBADIAN
YANG SEHAT MENURUT ELYZABETH B. HURLOCK
- Mampu menilai diri secara realistik
- Mampu menilai situasi secara realistik
- Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik
- Menerima tanggung jawab
- Kemandirian (autonomi)
- Dapat mengontrol emosi
- Berorientasi tujuan
- Berorientasi keluar
- Penerimaan sosial
- Memiliki filsafat hidup
- Berbahagia ( didukung oleh faktor achievement : pencapaian prestasi, acceptance : penerimaan dari orang lain dan affection : perasaan dicintai )
Penyesuaian diri
dalam lingkungan merupakan kelanjutan dari proses belajar. Ada 2 macam adaptasi
:
Aloplastis ( aktif )
dan Autoplastis ( pasif )
Contoh Aloplastis :
Seseorang merasa
ruangan kamarnya tidak menyenangkan maka ia mengubah susunan kamarnya agar
nyaman menurut dirinya
Contoh Autoplastis :
Seseorang merasa
ruangan kamarnya tidak menyenangkan tetapi ia berusaha menyesuaikan diri dengan
kondisi lingkungannya
Masyarakat memiliki
nilai dan norma sosial yang mengatur perilaku anggotanya.
Perilaku yang sesuai
dengan nilai dan norma sosial yang berlaku disebut perilaku konformitas
Perilaku yang tidak
sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku disebut perilaku non-konformis
atau perilaku menyimpang (deviance)
Edwin M. Lemert
mengungkapkan bahwa penyimpangan terjadi akibat proses “labelling” (pemberian
julukan, merk, cap) yang diterima seseorang yang membuatnya melakukan
penyimpangan.
Edwin M. Lemert
membagi perilaku menyimpang ke dalam 2 bentuk :
1) Penyimpangan
primer
2) Penyimpangan
sekunder
Penyimpangan primer : perbuatan
menyimpang yang dilakukan oleh seseorang, tapi si pelaku masih dapat diterima
secara sosial. Biasanya bersifat tidak permanen/insidental/temporer.
Contoh
: pelaku kebut-kebutan di jalan, pelaku yang “nembak” SIM
Penyimpangan sekunder : perbuatan yang dilakukan seseorang, yang pelakunya tidak
dapat diterima secara sosial. Biasanya bersifat khusus dan dilakukan secara
berulang-ulang.
Contoh
: penjudi, pemakai dan pengedar narkoba, sex bebas
Definisi perilaku
menyimpang tidak selalu melekat pada suatu perbuatan.
Contoh :
1) Pasangan
hidup serumah sebelum menikah.
Indonesia : perilaku menyimpang
Eropa : tidak menyimpang
2) Membunuh
orang
pada saat merampok : menyimpang
bela diri/perang : tidak menyimpang
DEFINISI PERILAKU
MENYIMPANG
A) James
W. Van der Zanden :
Penyimpangan adalah perilaku yang oleh
sebagian besar orang dianggap perilaku tercela dan di luar batas toleransi
B)
Robert M.Z. Lawang :
Perilaku menyimpang adalah semua
tindakan menyimpang dari norma-norma yang berlaku pada suatu sistem sosial
tertentu
C)
W.I Thomas :
Masyarakat
melakukan definisi situasi dan membuat aturan dalam berinteraksi dengan
menetapkan norma, aturan moral atau hukum. Definisi situasi tersebut
menyebabkan perbedaan penafsiran terhadap suatu bentuk perilaku.
Contoh :
Memeluk/berciuman
di muka umum utk norma timur menyimpang dan untuk norma barat tidak menyimpang
SUMBER
PENYIMPANGAN
(Teori
Perilaku Menyimpang)
1)
Teori
Differensial Assosiation (differential association): Edward H. Sutherland
“Perilaku menyimpang bersumber pada
pergaulan yang berbeda”
Contoh seorang dari latar belakang timur
bergaul dengan seseorang dari latar belakang barat yang terbiasa minum minuman
beralkohol ikut-ikutan minum alkohol. Penyimpangan dipelajari melalui proses
alih budaya (cultural transmission)
Menurut teori
ini, perilaku menyimpang merupakan :
-
Hasil proses belajar tidak bersifat genetis
-
Hasil pembelajaran melalui proses komunikasi
yang intens (sering) / tidak terjadi dalam sekejab/tiba-tiba
-
Terjadi dalam kelompok personal yang intim dan
akrab
-
tindakan yang dianggap lebih menguntungkan
daripada yang tidak menyimpang
-
Terbentuknya perilaku menyimpang bervariasi
tergantung frekuensi, prioritas, durasi dan intensitas
2) Teori Labelling : Edwin M. Lemert
Seorang memiliki
perilaku menyimpang disebabkan oleh proses labeling (pemberian cap, julukan,
predikat atau merk)
Biasanya yang
berperan penting dalam menyebabkan penyimpangan perilaku akibat labeling adalah
kelompok masyarakat atau seseorang yang memiliki pengaruh atau kekuasaan
Lemert membagi
perilaku menyimpang dalam 2 bentuk :
a) Penyimpangan
primer
Bentuk perilaku
menyimpang yang masih bisa diterima oleh masyarakat. Contoh : wanita jadi
tukang becak, supir transjakarta dll
b) Penyimpangan
sekunder
Bentuk perilaku
menyimpang yang sudah tidak bisa diterima oleh masyarakat. Contoh : mencuri,
merampok, kumpul kebo dll
3) Teori Anomie : Robert K. Merton
Anomie ketiadaan nilai yang dipegang.
Robert K. Merton
melihat perilaku menyimpang secara makro (jenjang struktur sosial) bukan secara
mikro (jenjang individual).
Sebuah struktur
sosial terkadang menetapkan sebuah ukuran tentang apa yang “pantas diraih”,
namun membatasi cara dan aturan yang harus ditempuh
Contoh :
Sebuah struktur sosial
memandang bahwa kesuksesan diukur dari kekayaan dan pendidikan yang tinggi.
Namun tidak semua
orang dapat memperoleh kekayaan dan gelar pendidikan dengan cara yang sah.
Sehingga tidak ada titik temu antara “tujuan” dan nilai kebenaran yang
dianut situasi “anomie”
Mau kaya => korupsi
Mau lulus UN => beli kunci jawaban
Robert K. Merton
membagi 5 tipe cara adaptasi individu, 4 dari ke-5 cara tersebut merupakan
perilaku menyimpang.
Cara-cara adaptasi
terdiri dari :
- Konformitas (conformity)
- Inovasi (innovation)
- Ritualisme (ritualism)
- Retreatisme (retreatism)
- Pemberontakan (rebellion)
- Konformitas (Conformity) :
Pada cara ini,
seseorang berusaha mencapai “tujuan” dengan “cara” yang yang telah ditetapkan
oleh masyarakat (sesuai dengan nilai kebenaran).
Contoh : seseorang
ingin memiliki gelar kesarjanaan maka ia masuk ke perguruan tinggi dan
menjalani masa perkuliahan sesuai dengan yang seharusnya.
2.
Inovasi (Innovation)
Seseorang mengikuti
“tujuan” yang ditentukan oleh masyarakat, namun ia mencapainya dengan “cara”
yang dilarang oleh masyarakat.
Contoh:
Ingin kaya => merampok, korupsi
Ingin nilai bagus => menyontek
3.
Ritualisme (ritualism)
Seseorang tidak
mementingkan “tujuan” yang telah ditetapkan oleh masyarakat, namun tetap
melakukan “cara” yang benar menurut masyarakat.
Contoh:
Seseorang tidak
berharap untuk mendapat kenaikan pangkat, namun tetap bekerja sesuai dengan
aturan. (Menurut masyarakat: bekerja dgn baik merupakan cara untuk mendapat
kenaikan pangkat)
4.
Retreatisme (retreatism)
Seseorang tidak
mengikuti “tujuan” maupun “cara” yang telah ditetapkan oleh masyarakat. Orang
ini ada di dalam masyarakat, namun tidak dianggap sebagai bagian dari
masyarakat.
Contoh : orang gila,
pemabuk, pencandu obat bius.
5.
Pemberontakan (rebellion)
Seseorang tidak lagi
mengakui struktur sosial yang ada dan berusaha menciptakan struktur sosial yang
baru.
Contoh :
-
Revolusi Perancis
-
Gerakan Reformasi 1998 Indonesia
-
Gerakan Pemurnian Agama oleh Marthin Luther
4) Emile Durkheim
Menyatakan bahwa
tidak mungkin ada keseragaman moral dalam masyrakat. Karena adanya pengaruh
genetis, lingkungan keluarga, pendidikan dsb. Pasti ada orang yang dianggap
“baik” dan ada orang yang dianggap “jahat”. Jadi artinya penyimpangan perilaku
tidak mungkin dihindari
5) Karl Max
Disebut teori
konflik. Penyimpangan perilaku dibentuk oleh pihak yang berkuasa, untuk
melindungi kepentingan mereka. Hukum hanya menguntungkan pihak yang berkuasa.
6) David Berry
Penyimpangan
semata-mata karena ketidak patuhan seseorang akan nilai dan norma yang berlaku
dari masyarakat.