Rabu, 16 Mei 2012


PERILAKU MENYIMPANG

        KEPRIBADIAN YANG SEHAT MENURUT ELYZABETH B. HURLOCK
  1. Mampu menilai diri secara realistik
  2. Mampu menilai situasi secara realistik
  3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik
  4. Menerima tanggung jawab
  5. Kemandirian (autonomi)
  6. Dapat mengontrol emosi
  7. Berorientasi tujuan
  8. Berorientasi keluar
  9. Penerimaan sosial
  10. Memiliki filsafat hidup
  11. Berbahagia  ( didukung oleh faktor achievement : pencapaian prestasi, acceptance : penerimaan dari orang lain dan affection : perasaan dicintai )


Penyesuaian diri dalam lingkungan merupakan kelanjutan dari proses belajar. Ada 2 macam adaptasi :
Aloplastis ( aktif ) dan Autoplastis ( pasif )
Contoh Aloplastis :
Seseorang merasa ruangan kamarnya tidak menyenangkan maka ia mengubah susunan kamarnya agar nyaman menurut dirinya
Contoh Autoplastis :
Seseorang merasa ruangan kamarnya tidak menyenangkan tetapi ia berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya

Masyarakat memiliki nilai dan norma sosial yang mengatur perilaku anggotanya.
Perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku disebut perilaku konformitas
Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku disebut perilaku non-konformis atau perilaku menyimpang (deviance)

Edwin M. Lemert mengungkapkan bahwa penyimpangan terjadi akibat proses “labelling” (pemberian julukan, merk, cap) yang diterima seseorang yang membuatnya melakukan penyimpangan.
Edwin M. Lemert membagi perilaku menyimpang ke dalam 2 bentuk :
1)      Penyimpangan primer
2)      Penyimpangan sekunder
Penyimpangan primer : perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh seseorang, tapi si pelaku masih dapat diterima secara sosial. Biasanya bersifat tidak permanen/insidental/temporer.
Contoh : pelaku kebut-kebutan di jalan, pelaku yang “nembak” SIM

        Penyimpangan sekunder : perbuatan yang dilakukan seseorang, yang pelakunya tidak dapat diterima secara sosial. Biasanya bersifat khusus dan dilakukan secara berulang-ulang.
Contoh : penjudi, pemakai dan pengedar narkoba, sex bebas


Definisi perilaku menyimpang tidak selalu melekat pada suatu perbuatan.
Contoh :
1)      Pasangan hidup serumah sebelum menikah.
        Indonesia : perilaku menyimpang
        Eropa        : tidak menyimpang
2)      Membunuh orang
        pada saat merampok : menyimpang
        bela diri/perang : tidak menyimpang

DEFINISI PERILAKU MENYIMPANG
A)     James W. Van der Zanden :
        Penyimpangan adalah perilaku yang oleh sebagian besar orang dianggap perilaku tercela dan di luar batas toleransi
       
B)      Robert M.Z. Lawang :
        Perilaku menyimpang adalah semua tindakan menyimpang dari norma-norma yang berlaku pada suatu sistem sosial tertentu

C)      W.I Thomas :
Masyarakat melakukan definisi situasi dan membuat aturan dalam berinteraksi dengan menetapkan norma, aturan moral atau hukum. Definisi situasi tersebut menyebabkan perbedaan penafsiran terhadap suatu bentuk perilaku.
Contoh :
Memeluk/berciuman di muka umum utk norma timur menyimpang dan untuk norma barat tidak menyimpang


SUMBER PENYIMPANGAN
(Teori Perilaku Menyimpang)
1)      Teori Differensial Assosiation (differential association): Edward H. Sutherland
        “Perilaku menyimpang bersumber pada pergaulan yang berbeda”
        Contoh seorang dari latar belakang timur bergaul dengan seseorang dari latar belakang barat yang terbiasa minum minuman beralkohol ikut-ikutan minum alkohol. Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya (cultural transmission)
Menurut teori ini, perilaku menyimpang merupakan :
-          Hasil proses belajar tidak bersifat genetis
-          Hasil pembelajaran melalui proses komunikasi yang intens (sering) / tidak terjadi dalam sekejab/tiba-tiba
-          Terjadi dalam kelompok personal yang intim dan akrab
-          tindakan yang dianggap lebih menguntungkan daripada yang tidak menyimpang
-          Terbentuknya perilaku menyimpang bervariasi tergantung frekuensi, prioritas, durasi dan intensitas




2) Teori Labelling : Edwin M. Lemert
Seorang memiliki perilaku menyimpang disebabkan oleh proses labeling (pemberian cap, julukan, predikat atau merk)
Biasanya yang berperan penting dalam menyebabkan penyimpangan perilaku akibat labeling adalah kelompok masyarakat atau seseorang yang memiliki pengaruh atau kekuasaan
Lemert membagi perilaku menyimpang dalam 2 bentuk :
a)      Penyimpangan primer
Bentuk perilaku menyimpang yang masih bisa diterima oleh masyarakat. Contoh : wanita jadi tukang becak, supir transjakarta dll
b)      Penyimpangan sekunder
Bentuk perilaku menyimpang yang sudah tidak bisa diterima oleh masyarakat. Contoh : mencuri, merampok, kumpul kebo dll

3) Teori Anomie : Robert K. Merton
Anomie         ketiadaan nilai yang dipegang.
Robert K. Merton melihat perilaku menyimpang secara makro (jenjang struktur sosial) bukan secara mikro (jenjang individual).
Sebuah struktur sosial terkadang menetapkan sebuah ukuran tentang apa yang “pantas diraih”, namun membatasi cara dan aturan yang harus ditempuh

Contoh :
Sebuah struktur sosial memandang bahwa kesuksesan diukur dari kekayaan dan pendidikan yang tinggi.
Namun tidak semua orang dapat memperoleh kekayaan dan gelar pendidikan dengan cara yang sah. Sehingga tidak ada titik temu antara “tujuan” dan nilai kebenaran yang dianut      situasi “anomie”
Mau kaya   =>  korupsi
Mau lulus UN   =>   beli kunci jawaban

Robert K. Merton membagi 5 tipe cara adaptasi individu, 4 dari ke-5 cara tersebut merupakan perilaku menyimpang.
Cara-cara adaptasi terdiri dari :
  1. Konformitas (conformity)
  2. Inovasi (innovation)
  3. Ritualisme (ritualism)
  4. Retreatisme (retreatism)
  5. Pemberontakan (rebellion)

  1. Konformitas (Conformity) :
Pada cara ini, seseorang berusaha mencapai “tujuan” dengan “cara” yang yang telah ditetapkan oleh masyarakat (sesuai dengan nilai kebenaran).
Contoh : seseorang ingin memiliki gelar kesarjanaan maka ia masuk ke perguruan tinggi dan menjalani masa perkuliahan sesuai dengan yang seharusnya.



2.       Inovasi (Innovation)
Seseorang mengikuti “tujuan” yang ditentukan oleh masyarakat, namun ia mencapainya dengan “cara” yang dilarang oleh masyarakat.
Contoh:
Ingin kaya       =>      merampok, korupsi
Ingin nilai bagus    =>     menyontek

3.       Ritualisme (ritualism)
Seseorang tidak mementingkan “tujuan” yang telah ditetapkan oleh masyarakat, namun tetap melakukan “cara” yang benar menurut masyarakat.
Contoh:
Seseorang tidak berharap untuk mendapat kenaikan pangkat, namun tetap bekerja sesuai dengan aturan. (Menurut masyarakat: bekerja dgn baik merupakan cara untuk mendapat kenaikan pangkat)


4.       Retreatisme (retreatism)
Seseorang tidak mengikuti “tujuan” maupun “cara” yang telah ditetapkan oleh masyarakat. Orang ini ada di dalam masyarakat, namun tidak dianggap sebagai bagian dari masyarakat.
Contoh : orang gila, pemabuk, pencandu obat bius.

5.       Pemberontakan (rebellion)
Seseorang tidak lagi mengakui struktur sosial yang ada dan berusaha menciptakan struktur sosial yang baru.
Contoh :
-          Revolusi Perancis
-          Gerakan Reformasi 1998 Indonesia
-          Gerakan Pemurnian Agama oleh Marthin Luther


4)      Emile Durkheim
Menyatakan bahwa tidak mungkin ada keseragaman moral dalam masyrakat. Karena adanya pengaruh genetis, lingkungan keluarga, pendidikan dsb. Pasti ada orang yang dianggap “baik” dan ada orang yang dianggap “jahat”. Jadi artinya penyimpangan perilaku tidak mungkin dihindari

5)      Karl Max
Disebut teori konflik. Penyimpangan perilaku dibentuk oleh pihak yang berkuasa, untuk melindungi kepentingan mereka. Hukum hanya menguntungkan pihak yang berkuasa.

6)      David Berry
Penyimpangan semata-mata karena ketidak patuhan seseorang akan nilai dan norma yang berlaku dari masyarakat.