Rabu, 16 Mei 2012


PERILAKU MENYIMPANG

        KEPRIBADIAN YANG SEHAT MENURUT ELYZABETH B. HURLOCK
  1. Mampu menilai diri secara realistik
  2. Mampu menilai situasi secara realistik
  3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik
  4. Menerima tanggung jawab
  5. Kemandirian (autonomi)
  6. Dapat mengontrol emosi
  7. Berorientasi tujuan
  8. Berorientasi keluar
  9. Penerimaan sosial
  10. Memiliki filsafat hidup
  11. Berbahagia  ( didukung oleh faktor achievement : pencapaian prestasi, acceptance : penerimaan dari orang lain dan affection : perasaan dicintai )


Penyesuaian diri dalam lingkungan merupakan kelanjutan dari proses belajar. Ada 2 macam adaptasi :
Aloplastis ( aktif ) dan Autoplastis ( pasif )
Contoh Aloplastis :
Seseorang merasa ruangan kamarnya tidak menyenangkan maka ia mengubah susunan kamarnya agar nyaman menurut dirinya
Contoh Autoplastis :
Seseorang merasa ruangan kamarnya tidak menyenangkan tetapi ia berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya

Masyarakat memiliki nilai dan norma sosial yang mengatur perilaku anggotanya.
Perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku disebut perilaku konformitas
Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku disebut perilaku non-konformis atau perilaku menyimpang (deviance)

Edwin M. Lemert mengungkapkan bahwa penyimpangan terjadi akibat proses “labelling” (pemberian julukan, merk, cap) yang diterima seseorang yang membuatnya melakukan penyimpangan.
Edwin M. Lemert membagi perilaku menyimpang ke dalam 2 bentuk :
1)      Penyimpangan primer
2)      Penyimpangan sekunder
Penyimpangan primer : perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh seseorang, tapi si pelaku masih dapat diterima secara sosial. Biasanya bersifat tidak permanen/insidental/temporer.
Contoh : pelaku kebut-kebutan di jalan, pelaku yang “nembak” SIM

        Penyimpangan sekunder : perbuatan yang dilakukan seseorang, yang pelakunya tidak dapat diterima secara sosial. Biasanya bersifat khusus dan dilakukan secara berulang-ulang.
Contoh : penjudi, pemakai dan pengedar narkoba, sex bebas


Definisi perilaku menyimpang tidak selalu melekat pada suatu perbuatan.
Contoh :
1)      Pasangan hidup serumah sebelum menikah.
        Indonesia : perilaku menyimpang
        Eropa        : tidak menyimpang
2)      Membunuh orang
        pada saat merampok : menyimpang
        bela diri/perang : tidak menyimpang

DEFINISI PERILAKU MENYIMPANG
A)     James W. Van der Zanden :
        Penyimpangan adalah perilaku yang oleh sebagian besar orang dianggap perilaku tercela dan di luar batas toleransi
       
B)      Robert M.Z. Lawang :
        Perilaku menyimpang adalah semua tindakan menyimpang dari norma-norma yang berlaku pada suatu sistem sosial tertentu

C)      W.I Thomas :
Masyarakat melakukan definisi situasi dan membuat aturan dalam berinteraksi dengan menetapkan norma, aturan moral atau hukum. Definisi situasi tersebut menyebabkan perbedaan penafsiran terhadap suatu bentuk perilaku.
Contoh :
Memeluk/berciuman di muka umum utk norma timur menyimpang dan untuk norma barat tidak menyimpang


SUMBER PENYIMPANGAN
(Teori Perilaku Menyimpang)
1)      Teori Differensial Assosiation (differential association): Edward H. Sutherland
        “Perilaku menyimpang bersumber pada pergaulan yang berbeda”
        Contoh seorang dari latar belakang timur bergaul dengan seseorang dari latar belakang barat yang terbiasa minum minuman beralkohol ikut-ikutan minum alkohol. Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya (cultural transmission)
Menurut teori ini, perilaku menyimpang merupakan :
-          Hasil proses belajar tidak bersifat genetis
-          Hasil pembelajaran melalui proses komunikasi yang intens (sering) / tidak terjadi dalam sekejab/tiba-tiba
-          Terjadi dalam kelompok personal yang intim dan akrab
-          tindakan yang dianggap lebih menguntungkan daripada yang tidak menyimpang
-          Terbentuknya perilaku menyimpang bervariasi tergantung frekuensi, prioritas, durasi dan intensitas




2) Teori Labelling : Edwin M. Lemert
Seorang memiliki perilaku menyimpang disebabkan oleh proses labeling (pemberian cap, julukan, predikat atau merk)
Biasanya yang berperan penting dalam menyebabkan penyimpangan perilaku akibat labeling adalah kelompok masyarakat atau seseorang yang memiliki pengaruh atau kekuasaan
Lemert membagi perilaku menyimpang dalam 2 bentuk :
a)      Penyimpangan primer
Bentuk perilaku menyimpang yang masih bisa diterima oleh masyarakat. Contoh : wanita jadi tukang becak, supir transjakarta dll
b)      Penyimpangan sekunder
Bentuk perilaku menyimpang yang sudah tidak bisa diterima oleh masyarakat. Contoh : mencuri, merampok, kumpul kebo dll

3) Teori Anomie : Robert K. Merton
Anomie         ketiadaan nilai yang dipegang.
Robert K. Merton melihat perilaku menyimpang secara makro (jenjang struktur sosial) bukan secara mikro (jenjang individual).
Sebuah struktur sosial terkadang menetapkan sebuah ukuran tentang apa yang “pantas diraih”, namun membatasi cara dan aturan yang harus ditempuh

Contoh :
Sebuah struktur sosial memandang bahwa kesuksesan diukur dari kekayaan dan pendidikan yang tinggi.
Namun tidak semua orang dapat memperoleh kekayaan dan gelar pendidikan dengan cara yang sah. Sehingga tidak ada titik temu antara “tujuan” dan nilai kebenaran yang dianut      situasi “anomie”
Mau kaya   =>  korupsi
Mau lulus UN   =>   beli kunci jawaban

Robert K. Merton membagi 5 tipe cara adaptasi individu, 4 dari ke-5 cara tersebut merupakan perilaku menyimpang.
Cara-cara adaptasi terdiri dari :
  1. Konformitas (conformity)
  2. Inovasi (innovation)
  3. Ritualisme (ritualism)
  4. Retreatisme (retreatism)
  5. Pemberontakan (rebellion)

  1. Konformitas (Conformity) :
Pada cara ini, seseorang berusaha mencapai “tujuan” dengan “cara” yang yang telah ditetapkan oleh masyarakat (sesuai dengan nilai kebenaran).
Contoh : seseorang ingin memiliki gelar kesarjanaan maka ia masuk ke perguruan tinggi dan menjalani masa perkuliahan sesuai dengan yang seharusnya.



2.       Inovasi (Innovation)
Seseorang mengikuti “tujuan” yang ditentukan oleh masyarakat, namun ia mencapainya dengan “cara” yang dilarang oleh masyarakat.
Contoh:
Ingin kaya       =>      merampok, korupsi
Ingin nilai bagus    =>     menyontek

3.       Ritualisme (ritualism)
Seseorang tidak mementingkan “tujuan” yang telah ditetapkan oleh masyarakat, namun tetap melakukan “cara” yang benar menurut masyarakat.
Contoh:
Seseorang tidak berharap untuk mendapat kenaikan pangkat, namun tetap bekerja sesuai dengan aturan. (Menurut masyarakat: bekerja dgn baik merupakan cara untuk mendapat kenaikan pangkat)


4.       Retreatisme (retreatism)
Seseorang tidak mengikuti “tujuan” maupun “cara” yang telah ditetapkan oleh masyarakat. Orang ini ada di dalam masyarakat, namun tidak dianggap sebagai bagian dari masyarakat.
Contoh : orang gila, pemabuk, pencandu obat bius.

5.       Pemberontakan (rebellion)
Seseorang tidak lagi mengakui struktur sosial yang ada dan berusaha menciptakan struktur sosial yang baru.
Contoh :
-          Revolusi Perancis
-          Gerakan Reformasi 1998 Indonesia
-          Gerakan Pemurnian Agama oleh Marthin Luther


4)      Emile Durkheim
Menyatakan bahwa tidak mungkin ada keseragaman moral dalam masyrakat. Karena adanya pengaruh genetis, lingkungan keluarga, pendidikan dsb. Pasti ada orang yang dianggap “baik” dan ada orang yang dianggap “jahat”. Jadi artinya penyimpangan perilaku tidak mungkin dihindari

5)      Karl Max
Disebut teori konflik. Penyimpangan perilaku dibentuk oleh pihak yang berkuasa, untuk melindungi kepentingan mereka. Hukum hanya menguntungkan pihak yang berkuasa.

6)      David Berry
Penyimpangan semata-mata karena ketidak patuhan seseorang akan nilai dan norma yang berlaku dari masyarakat.


Rabu, 14 Desember 2011

Links for "Mengelola Bukti Transaksi" "Siklus Akuntansi", & "Jurnal Umum"

Mengola Bukti Transaksi
Siklus Akuntansi
Jurnal Umum

Jurnal

A. JURNAL (Journal) adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.
Fungsi jurnal meliputi :
1. Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
2. Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
3. Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di Debet maaupun yang di Kredit.
4. Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang di Debet maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
5. Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas
Secara umum jurnal terdiri dari jurnal umum dan jurnal khusus. Pada semester ini kita akan membahas jurnal umum saja. Bentuk jurnal umum adalah :
Jurnal Umum
Halaman : (1)
Tanggal
No Bukti
Nama Akun dan Keterangan
Ref
Debet
Kredit
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Keterangan :
(1) Diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.
(2) Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya transaksi.
(3) Diisi nomor surat bukti transaksi.
(4) Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya ditulis akun yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.
(5) Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan diposting ke buku besar.
(6) Dan (7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di kredit.
Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut
Mekanisme Debet dan Kredit
No
Jenis Akun
Keterangan
Bertambah
Berkurang
1
HARTA
DEBET
KREDIT
Harta jika bertambah dicatat di Debet Harta jika berkurang dicatat di Kredit
2
UTANG
KREDIT
DEBET
Utang jika bertambah dicatat di Kredit Utang jika berkurang dicatat di Debet
3
MODAL
KREDIT
DEBET
Modal jika bertambah dicatat di Kredit Modal jika berkurang dicatat di Debet
4
PENDAPATAN
KREDIT
DEBET
Pendapatan jika bertambah dicatat di Kredit Pendapatan jika berkurang dicatat di Debet
5
BEBAN
DEBET
KREDIT
Beban jika bertambah dicatat di Debet Beban jika berkurang dicatat di Kredit

Jurnal Umum adalah jurnal yang dipergunakan untuk mencatat bermacam-macamtransaksi yang tidak dapat dimasukkan ke dalam jurnal khusus. Tujuan dibuat jurnaladalah untuk mengurangi kesalahan dan menutupi kelamaan pencatatan bukti transaksiyang dilakukan secara langsung ke akun tersebut.Jurnal merupakan media data proses akuntansi yang menjadi dasar bagi penentuankea kun mana suatu transaksi dicatat, berapa jumlah uang yang dicatat, di sisi manadicatat (debet/kredit), dan keterangan singkat tentang transaksi.Teradapat beberapa fungsi jurnal antara lain :1.



Akun riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, saldo akunterbawa dari satu periode ke periode berikutnya. Akun riil terdiri dari tigakelompok, yaitu harta, kewajiban, dan modal;2.

Akun nominal (sementara) adalah akun yang disajikan dalam laporan laba rugi,akun nominal terdiri dari dua kelompok, yaitu pendapatan dan beban
Akun adalah suatu daftar khusus yang dibuat untuk memudahkan pembuatanikhtisar transaksi yang terjadi dalam suatu periode dan penyusunan laporan keuangan.Transaksi-transaksi yang sejenis atau yang mengakibatkan perubahan pada pos yangsama, dikelompokkan dan dicatat dalam daftar tersebut.Jenis-jenis Akun/Perkiraan meliputi :


1)      Aktiva

Aktiva adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan, baik yangberwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat dinilai dengan satuan matauang dan digunakan dalam operasi perusahaan. Asset dapat dikelompokan sebagaiberikut :
·         Aktiva Lancar
Aktiva Lancar adalah semua aktiva yang dapat dicairkan tidak lebih darisatu siklus akuntansi (satu tahun).Contoh : uang kas, perlengkapan, piutang, dll
·         Aktiva Investasi
Aktiva Investasi adalah bentuk penyertaan jangka panjang di luar kegiatanusaha pokok perusahaanContoh : Surat-surat berharga, Saham, Obligasi, dll.
·         Aktiva Tetap
Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siappakai atau dibangun lebih dahulu dan digunakan dalam kegiatan operasi, danmemiliki masa manfaat ekonomi lebih dari satu tahun. Contoh : tanah, gedung, peralatan, kendaraan, mesin-mesin, dll
·         Aktiva Tak Berwujud
Aktiva Tak Berwujud lebih merupakan hak istimewa yang dimiliki danmemberikan manfaat ekonomi.Contoh : hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang dan goodwill
·         Aktiva Lain-lain
Aktiva Lain-lain merupakan pos untuk menampung aktiva yang tidak memenuhi syarat untuk diperlakukan sebagai aktiva lancar, investasi, aktivatetap dan aktiva tidak berwujud.Contoh : gedung dalam proses penyelesaian, dll.
2)      Utang
Utang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga. Hutang timbul akibatadanya transaksi atau peristiwa masa lalu yang mengakibatkan adanyapenyelesaian di masa mendatang dengan menyerahkan sejumlah sumber dayaperusahaan pada pihak yang terkait sebagai pelunasan atas kewajiban yang timbul.Menurut jatuh temponya maka utang dapat dikelompokan menjadi :
·         Utang Lancar
Utang lancar yaitu merupakan utang-utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.Contoh : utang usaha atau utang dagang, utang bunga, utang gaji, utangpajak, dll.
·         Utang Jangka Pendek
Utang jangka pendek adalah utang yang jatuh tempo pembayarannyasetelah lewat waktu lebih dari satu tahun. Contoh : Hipotek, Obligasi
·         Utang Lain-lain
Utang lain-lain merupakan pos tempat menampung utang yang tidak memenuhi syarat untuk diperlakukan sebagai utang lancar dan utang jangkapanjang.Misalnya : utang kepada direksi, dll.
3)      Modal (ekuitas)
Modal (ekuitas) adalah hak pemilik atas kekayaan perusahaan, danmerupakan kekayaan bersih yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban. Jikaperusahaan adalah kepemilikan tunggal, modal/ekuitas pemilik juga dikenalsebagai akun modal pemilik.
4)      Pendapatan / Penghasilan
Adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi di dalambentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan utang yangmengakibatkan kenaikan ekuitas. Pendapatan diperoleh dari penyerahan barangatau jasa kepada pembeli.Pendapatan dapat dikelompokkan menjadi :

·         Pendapatan usaha
Pendapatan usaha yaitu pendapatan dari kegiatan utama perusahaan.Contoh : hasil penjualan barang dagangan.
Characters: 400
Bottom of Form
Share & Embed
Add to Collections




1.      Kode-Kode Perkiraan Akun
Semakin luas bidang kegiatan usaha perusahaan, maka akan semakin banyak akun yang digunakan dalam buku besar sehingga dalam penyusunannyadiperlukan suatu cara yang sistematis. Cara atau metode-metode penyusunan akundalam buku besar, semuanya bertujuan untuk memudahkan proses pencatatan,pemeriksaan dan mencari suatu akun jika diperlukan. Pemberian kode akun dalambuku besar erat sekali hubungannya dengan pengelompokkan akun dalam laporankeuangan. Oleh karena itu susunan akun dalam buku besar hendaknya disesuaikandengan susunan akun dalam laporan keuangan

Teknik pengkodean Akun, yaitu :
·         Sistem Numerik
Sistem Numerik adalah cara pemberian kode akun denganmenggunakan nomor (angka).
·         Kode Nomor Berurutan,
dengan cara ini akun diberi nomor secaraberurutan sesuai dengan yang diinginkan
·         Kode Akun Nama Akun
101102103104105KasPiutang UsahaPerlengkapanPeralatanKendaraan
·         Kode kelompok
adalah cara pemberian kode akun dengan memberikanangka tertentu pada kelompok, golongan, dan jenis akun.
·         Posisi Angka Kelompok Akun
·         Angka PertamaAngka KeduaAngka KetigaAngka KeempatKelompok AkunGolongan AkunSubgolongan AkunJenis Akun

Kode blok
adalah cara pemberian kode akun dengan menyediakan satublok angka untuk setiap kelompok akun.
a)      Tiap kelompok diberi 1 blok nomor
·         Kelompok Kode
AktivaKewajibanEkuitasPendapatanBeban100-199200-299300-399400-499500-599b)
                        Tiap golongan diberi 2 blok nomor
·         Golongan Kode
Aktiva LancarAktiva TetapKewajiban lancerKewajiban Jangka panjang100-149150-199200-249250- 299c)
            Tiap jenis diberi 1 blok nomor
·         Jenis Kode
KasPiutang UsahaPerlengkapanPeralatanTanah101102103104105

b)      Sistem Desimal
Sistem Desimal adalah pemberian kode akun dengan menggunakansepuluh unit angka dari 0 sampai 9.1 : Aktiva1.0 : Aktiva Lancar1.0.1 : Kas1.0.2 : Piutang Usaha1.1 : Aktiva Tetap1.2.1 : Tanah1.2.2 : Kendaraan
c)      Sistem Menemonik
 Sistem Menemonik adalah pemberian kode akun dengan menggunakansimbol kelompok dan singkatan huruf awal akun yang bersangkutan.
Nama Akun Kode
Aktiva LancarKasPiutang UsahaSurat BerhargaKewajiban lancerUtang WeselUtang UsahaALAL.KAL.PUAL.SBKLKL.UWKL.UU

d)      Sistem Kombinasi Huruf dan Angka
Sistem Kombinasi Huruf dan Angka adalah pemberian kode akundengan menggunakan gabungan huruf dan angka.
Nama Akun Kode
Aktiva LancarKasPiutang UsahaSurat BerhargaKewajiban LancarUtang WeselUtang UsahaALAL.01AL.02AL.03KLKL.01KL.02

Akuntansi

A.      Perbedaan tata buku dengan akuntansi

Tata buku merupakan kegiatan yang terbatas pada pencatatan (recording) secara sistimatis tentang transaksi keungan.
Akuntansi merupakan kegiatan pencatatan (recording), pengolongan (classifying), pengiktisaran (summarizing), juga penafsiran (interpreting)

B.      Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengiktisaran, dan penyajian laporan keuangan dari transaksi-transaksi keuangan suatu unit organisasi yang berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan.

C.      Fungsi dan Tujuan Akuntansi

Fungsi akuntansi adalah menyediakan informasi keuangan suatu unit organisasi (perusahaan) yang berguna untuk penilaian dan pengambilan keputusan mengenai organisasi (perusahaan) yang bersangkutan.
Tujuan akuntansi adalah menghasilkan informasi ekonomi dari suatu organisasi (perusahaan) kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Salah satu informasi yang dihasilkan adalah laporan keuangan.

D.      Pihak pemakai akuntansi

1.       Pihak intern (dalam)

a)      Managemen menggunakan untuk pengambilan keputusan, menyusun anggaran, pengawasan kegiatan perusahaan dan pertanggung jawaban kepada pemilik perusahaan.
b)      Pemilik perusahaan menggunakan untuk menilai kinerja managemen, mengetahui perkembangan perusahaan (laba atau rugi).

2.       Pihak ekstern (luar)

a)      Kreditor/calon kreditor/bank menggunakan sebagai dasar menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang-hutangnya atau kredit yang diberikan.
b)      Karyawan mengetahui perkembangan perusahaan berkaitan dengan kesejahteraan karyawan.
c)       Pemerintah menggunakan sebagai dasar pengenaan pajak perusahaan.

E.       Bidang akuntansi

1.       Akuntansi umum/ akuntansi keuangan/ financial accounting yaitu akuntansi yang menyajikan laporan keuangan kepada pemakai akuntansi baik intern/ ekstern.

2.       Akuntansi managemen yaitu akuntansi yang bertujuan membantu managemen dalam perencanaan maupun pengendalian perusahaan.

3.       Akuntansi biaya (cost accounting) yaitu akuntansi yang menekankan perhitungan harga pokok barang dan jasa yang diproduksi perusahaan, selain itu juga pengendalian biaya.

4.       Pemeriksaan akuntansi (auditing) yaitu bidang akuntansi yang tujuan utamanya memeriksa laporan keuangan, apakah sudah layak atau belum.

5.       Akuntansi perpajakan (tax accounting) yaitu akuntansi yang tujuan utamanya menghitung besarnya pajak yang harus dibayar.
6.       System akuntansi (accounting system) yaitu akuntansi yang bertujuan merancang dan melaksanakan system akuntansi yang baik.

7.       Akuntansi penganggaran (buggetery accounting) yaitu akuntansi yang tujuan utamanya menyusun anggaran (pendapatan dan beban) perusahaan.

8.       Akuntansi pemerintah (government accounting) akuntasi yang mengkhususkan pada kegiatan pencatatan dan pelaporan transaksi yang terjadi pada beban-beban pemerintah.

F.       Profesi akuntansi

Akuntan adalah orang yang ahli dalm bidang akuntansi

1.       Akuntan swasta yang bekerja pada perusahaan-perusahaan tertentu. Mereka menduduki jabatan-jabatan:
a)      Controller adalah kepala bagian akuntasi dalam perusahaan, bertugas mengawasi kegiatan perusahaan.
b)      Bagian pembukuan bertugas mencatat semua transaksi.
c)       Staf ahli perpajakan bertugas untuk menyusun laporan yang berkaitan dengan perpajakan
d)      Staf pemeriksaan inter bertugas menyelidiki dan menilai fungsinya suatu system akuntansi dengan cara sistematis.
e)      Staf ahli anggaran melihat laporan yang berisikan perbandingan antara anggaran dan kenyataannya.

2.       Akuntan public bertugas memberikan pelayanaan pada masyarakat terutama pada unit organisasi yang ada hubungannya dengan akuntansi dengan cara: pemeriksaan laporan keuangan, menyusun system akuntansi, membantu menyusun laporan untuk kepentingan perpajakan.

3.       Akuntansi pemerintah bertugas melaksanakan pemeriksaan, juga merancang system akuntansi untuk menyajikan informasi guna kepentingan pejabat yang bersangkutan.

4.       Akuntan pendidik bertugas sebagai penyampai ilmu kepada para siswa dan melakukan penelitian guna pengembangan ilmu akuntansi sekaligus mengembangkan ketrampilan akuntansi.

G.     Pengolongan perusahaan

1.       Berdasarkan kegiatannya:
a)      Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa/menjual jasa. Contoh rumah sakit, bengkel, sekolah dan lain-lain.
b)      Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa mengolah lebih lanjut. Contoh toko swalayan, carefour.
c)       Perusahaan industry adalah perusahaan yang kegiatan utamannya mengolah bahan baku menjadi bahan jadi kemudian menjual hasilnya. Contoh pabrik tekstil, PT Djarum.

2.       Berdasarkan badan hokum:
a)      Perusahaan perseorangan
b)      Firma
c)       CV (comanditare vennotschap)
d)      Perseroan Terbatas (PT)
e)      Koperasi

H.     Siklus akuntansi

Tahap-tahap akuntansi adalah prosedur pencatatan transaksi sehingga menjadi laporan keuangan. Siklus akuntansi adalah perputaran atau urutan setiap kejadian atau proses transaksi yang kemudian dianalisa sehingga terbentuk laporan keuangan. Tiga tahap siklus akuntansi :
1.       Tahap pencatatan (recording phase)
Langkah-langkah dalam pencatatan :
a)      Menyiapkan sumber dokumen/ bukti transaksi (cek, nota, faktur, memo serta kwitansi)
b)      Dianalisa ke Jurnal Umum.
c)       Dari Jurnal Umum diposting (pemindah bukuan) ke buku besar.

2.       Tahap pengiktisara (summarizing phase)
Langkah-langkah pengiktisaran :
a)      Menyusun neraca saldo, data berasal dari saldo sementara buku besar.
b)      Ayat jurnal penyesuaian, untuk mengetahui saldo akun riil dan nominal sebenarnya.
c)       Kertas kerja adalah alat bantu membuat laporan keuangan. Berfungsi mengetahui perkembangan perusahaan, kertas kerja berisi : neraca saldo, ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, iktisal laba rugi dan neraca.
d)      Jurnal penutup, menutup akun-akun nominal, prive dan iktisar laba rugi supaya tidak terjadi penghitungan ulang diperiode berikutnya.
e)      Neraca saldo setelah penutupan bertujuan menentukan apakah akun buku besar telah seimbang untuk memulai kegiatan pada periode tertentu, langkah ini beeerhubungan dengan pembalikan ayat jurnal penyesuaian tertentu (jurnal pembalik)

3.       Tahap pelaporan
Tahap pelaporan memiliki unsur-unsur yaitu :
a)      Laporan laba rugi (income statement)
Perhitungan antara pendapatan dan beban akan diperoleh laba atau rugi.
b)      Laporan perubahan modal (capital statement)
Memiliki unsur-unsur : modal awal, sisa laba atau rugi, prive dan modal akhir perusahaan.
c)       Neraca (balance sheet)
Laporan yang berisi tentang posisi harta, hutang, dan modal pada saat tertentu. Neraca memuat akun riil perusahaan.